IDENTIFIKASI KERUSAKAN TANAMAN MANGROVE DI WILAYAH PESISIR PANTAI ACEH PASCA TSUNAMI
Abstract
Mangrove memiliki peranan yang sangat penting sebagai pelindung wilayah pesisir dari angin kencang, gelombang dan abrasi air laut. Keberadaan mangrove di wilayah pesisir Aceh, saat ini semakin berkurang karena dialihfungsikan menjadi areal perumahan dan pertambakan. Tanaman mangrove yang tumbuh pasca tsunami tidak mendapatkan perhatian sehingga kondisinya tidakterawat dan ditemukan adanya kerusakan tanaman mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kerusakan pada tanaman mangrove di pesisir pantai Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan pengamatan secara visual. Pengamatan yang dilakukan meliputi kondisi morfologi akar, batang, dan daun. Selanjutnya data dianalisis secara deskriptif dan studi literatur. Hasil penelitian menemukan 2 spesies mangrove di lokasi yaitu bakau kurap (Rhizophora mucronata) dan api-api (Avicennia marina). Kerusakan tanaman mangrove ditemukan pada bagian daun dan bagian batang. Kerusakan tersebut disebabkan oleh kekurangan unsur hara, serangan jamur (Fungi), serangan keong mangrove (Littoraria sp.), laba-laba (Arachnida), serangga ulat kantung (Pagodiella hekmeyeri), serangga kutu daun putih (Hemiptera), dan lumut kerak (Lichen). Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperlukan penanganan serius terhadap kerusakan tanaman mangrove untuk menjaga kelestarian plasma nutfah mangrove di wilayah pesisir Aceh.
Full Text:
PDFReferences
Affan, M et al., 2019. “Assesment of Mangrove Forest Damage and Its Recovery in Banda Aceh City Post-Tsunami Disaster”. IOP Conf. Series: Earth and Enviromental Science”. 348 012108.
Anggraeni, I dan Benyamin Dendang. 2009. “Penyakit Bercak Daun Pada Semai Nyatoh (Palaquium sp.) di Persemaian
Balai Penelitian Kehutanan Ciamis”. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 6(2). Bagus Handoko, H. 2008.
Pachypodium. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Campbell et al., 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Djamaluddin, R. 2018. Mangrove. Manado: Unsrat Press.
Farikhah Haneda, N dan Mohamad Suheri. 2018. “Hama Mangrove di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat”. Jurnal Silvikultur Tropika. 9(1).
Harahap, F. 2012. Fisiologi Tumbuhan. Medan: UNIMED Press. Kustanti, A. 2011. Manajemen Hutan Mangrove.Bogor: IPB Press.
Maryam,S et al., 2018. “Organisme Perusak Bibit Mangrove (Rhizophora stylosa) di Areal Persemaian Mempawah Mangrove Park”. Jurnal Hutan Lestari.6(4).
Okta Pamungkas, R et al., 2019. “Identifikasi Kesehatan Tanaman Bakau Laki (Rhizophora mucronata Lamk) di Desa Betung Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan”. Jurnal Sylva Scienteae. 2(6).
Onrizal. 2013. “Pelajaran dari Rehabilitasi Mangrove Pasca Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh”. Wahana Berita Mangrove Indonesia.
Saputra, S et al., 2016. “Sebaran Mangrove Sebelum Tsunami dan Sesudah Tsunami di Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh”. JESBIO. 5(1).
Winarsih, S. 2008. Ensiklopedia Dunia Fungi. Semarang: Alprin
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v9i2.13395
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN : 2828-1675
Email : official.semnasbiotik@gmail.com
Prosiding Seminar Nasional Biotik : is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License / CC BY-SA 4.0