Paham Radikal dalam Pandangan Tokoh Agama di Banda Aceh
Abstract
Radicalism is one of the notions that can damage the social order in society, especially when it comes to religion. This study aims to find out specifically about the understanding of Islamic religious leaders in Banda Aceh City about the teachings and movements of religious radicalism, the factors that influence the development of religious radicalism, and the response of Islamic religious leaders in Banda Aceh City in responding to the development of religious radicalism today. This study uses a qualitative approach and the research method is descriptive. Data collection techniques were carried out by interview, documentation, and literature study. The results of this study indicate that the teachings and movements of radicalism are understood by Islamic religious leaders in Banda Aceh City as an understanding that will change the politics of Muslim and social communities through violence, this perspective is contrary to Islamic values and cannot be tolerated, because the characteristics of This movement tends to blame the other party. Attitudes like blasphemy, loud-speaking style, imposing will on others, like to blame and disbelieve in others. Factors causing radicalism include the lack of understanding about Islam and the country. Politically, certain politicians use religion as a tool to promote themselves to gain power. In addition, this research states that there is incitement and bribery to the community to commit violence for a fee. The Islamic religious leaders of Banda Aceh City responded strongly to the teachings and movements of radicalism by showing an attitude of rejection of the existence of the movement because it was considered contrary to the teachings of religion and the state. This movement can harm other people and damage good relations in the life of the nation, religion, and state.
Abstrak
Radikalisme merupakan paham yang dapat menggoyahkan tatanan sosial dalam masyarakat terutama jika berkaitan dengan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara khusus tentang pemahaman tokoh agama Islam Kota Banda Aceh tentang ajaran dan gerakan radikalisme agama, faktor yang mempengaruhi perkembangan radikalisme agama dan respon tokoh agama Islam Kota Banda Aceh dalam menyikapi berkembangnya radikalisme agama dewasa ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode penelitian bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ajaran dan gerakan radikalisme dipahami oleh tokoh agama Islam Kota Banda Aceh sebagai suatu paham yang ingin mengadakan suatu perubahan baik secara politik maupun sosial melalui jalan kekerasan, dan ini bertentangan dengan nilai-nilai keislaman. Hal ini tidak dapat ditoleril, karena ciri gerakannya bersifat merugikan pihak lain seperti suka menghujat, gaya bicara yang keras, memaksakan kehendak pada orang lain, suka menyalahkan dan mengkafirkan orang. Faktor penyebab terjadinya radikalisme antara lain minimnya pemahaman mengenai agamanya maupun tentang negaranya. Pada faktor politik oleh para politikus tertentu, memakai agama sebagai benteng untuk mempromosikan dirinya demi kepentingan kekuasaan, adanya hasutan dan penyogokan kepada golongan awam dengan cara dibayar. Para tokoh agama Islam Kota Banda Aceh merespon keras ajaran dan gerakan radikalisme yakni dengan menunjukkan sikap penolakan keberadaan gerakan tersebut karena dianggap bertentangan dengan ajaran agama dan negara. Gerakan ini dapat merugikan orang lain serta merusak hubungan baik kehidupan berbangsa, agama dan negara.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
A Faiz Yunus. (2017). “Radikalisme, Liberalisme dan Terorisme: Pengaruhnya Terhadap Agama Islam.” Jurnal Studi Al-Qur’an, Vol. 13, N, 81. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JSQ.013.1.06
Achmad Jainuri. (2016). Radikalisme dan Terorisme: Akar Ideologi dan Tuntutan Aksi. Instrans Publishing.
Adian Husaini. (2005). Wajah Peradaban Barat: dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal. Gema Insani Press.
Ahmad Asrori. (2015). “Radikalisme di Indonesia: antara Historisitas dan Antropisitas.” Jurnal Studi Agama Dan Pemikiran Islam IAIN Raden Intan Lampung, Vol. 09, N, 256. http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/download/331/187
Anselm Strauss & Juliet Corbin. (2003). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif, Terj. Muhammad Shodiq dan Imam Muttaqien. Pustaka Pelajar.
As’ad Said Ali. (2012). Ideologi Gerakan Pasca Reformasi: Gerakan-gerakan Sosial-Politik Dalam Tinjauan Ideologis. LP3ES.
Creswell, J. W. (2013). Penelitian Kualitatif & Desain Riset Memilih di Antara Lima Pendekatan (S. Z. Qudsy (ed.)). Pustaka Pelajar.
Damanhuri Basyir. (2018). Wawancara dengan Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat.
Hardanii, D. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. CV Pustaka Ilmu Group.
Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad. (2016). Memahami Potensi Radikalisme dan Terorisme di Aceh. Bandar Publishing.
Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad & M.Hasbi Amiruddin. (2013). Ulama, Separatisme, dan Radikalisme di Aceh. Kaukaba.
Mangunsuwito. (2011). Kamus Saku Ilmiah Populer. Widyatamma Pressindo.
Muhammad Yunus. (, March). Data Serangan Teroris di Indonesia: Rata-Rata Lebih 2 Kali Setiap Bulan. Suarasulsel.Id. https://sulsel.suara.com/read/2021/03/29/053004/data-serangan-teroris-di-indonesia-rata-rata-lebih-2-kali-setiap-bulan?page=all
Mukhlisuddin Ilyas. (2018). Wawancara dengan Kabid Kajian dan Penelitian Forum Koordinasi dan Pencegahaan Terorisme, Pada Tanggal 11 Januari.
Nasir Zalba. (2018). Wawancara dengan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Aceh, Pada Tanggal 1 Februari.
Sarlito Wirawan Sarwono. (2012). Terorisme di Indonesia: Dalam Tinjauan Psikologi. Pustaka Alvabet.
Sartono Kartodirdjo. (1985). Ratu Adil. Sinar Harapan.
Syarifuddin. (2014). Agama, Konflik dan Kerukunan: Solusi Mencapai Dialog Menuju Jalan Damai. Ushuluddin Publishing.
Taufiqqurrahman. (2017). “Peran Nahdlatul Ulama dalam Menangkal Gerakan Radikalisme Global di Indonesia.” Universitas Muhammadiyah Malang.
Teuku May Rudy. (1993). Pengantar Ilmu Politik. Refika Aditama.
Tgk. Umar Rafsanjani. (2018). Wawancara dengan Pimpinan Dayah Mini Aceh, Pada Tanggal 10 Desember.
Wartawan Serambi Indonesia. (2011, March 13). MPU Aceh Tetapkan 13 Kriteria Aliran Sesat. Tribunnews.Com. https://www.tribunnews.com/regional/2011/03/13/mpu-aceh-tetapkan-13-kriteria-aliran-sesat
Youssef M. Choueriri. (2003). Islam Garis Keras: Melacak Akar Gerakan Fundamentalisme, Terj. Humaidi Syuhud dan M. Maufur. Qonun.
Yunus, M. H. A. dan F. M. (2020). Aswaja dan Wahabi di Aceh Memahami Sebab Ketegangan dan Solusinya (1st ed.). Bandar Publishing. https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/18032/
Yusny Saby. (2018). Wawancara dengan guru besar UIN Ar-Raniry 14 Desember.
Yusuf Qardhawi. (2014). Islam Radikal: Analisis terhadap Radikalisme dalam Berislam dan Upaya Pemecahannya, Terj. Hamin Murtadho. Era Intermedia.
Yusuf, Y. (2018). Wawancara dengan Ketua Imam Ketua Imam Mesjid Al-Makmur Kota Banda Aceh, Pada Tanggal 11 Januari.
Zamhuri Ramli. (2018). Wawancara dengan Imam Rawatib Mesjid Raya Baiturrahman dan Pimpinan Zikir Zawiyah Nurun Nabi.
Zuly Qodir. (2014). Radikalisme Agama di Indonesia. Pustaka Pelajar.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jpi.v2i1.11475
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Rini Marlina, Suraiya IT, Syarifuddin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Redaksi Junal Pemikiran Islam (JPI): Gedung Fakultas Ushuluddin Lantai 1, Program Studi Aqidan dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry. Jln. Lingkar Kampus, Kopelma Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7551295. eMail: jpi@ar-raniry.ac.id
This work is licensed under a Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0).