TRADISI MEUJEUNGKI (Keterlibatan Perempuan dalam Pelestarian Nilai-Nilai Sosial dan Budaya di Kabupaten Pidie)
Abstract
Objek penelitian ini berlokasi di Aceh Pidie yaitu di gampong Gajah Kecamatan Mutiara Barat. Jeungki adalah suatu alat prosesing utama yang digunakan masyakarat untuk menumbuk hasil pertanian dan perkebunan dan juga bumbu-bumbu masakan lainnya.Adapun landasan konseptual terhadap kajian ini menggunakan sistem Cultural Resource Management(CRM)antara lain Untuk mengetahui tradisi meujeungki di dalam masyarakat, keterlibatan perempuan dalam pelestarian nilai-nilai sosial budaya masyarakat dan untuk mengetahui nilai-nilai soaial budaya yang dapat dilestarikan serta relevansinya dengan kondisi saat ini melalui tradisi meujengki di Gampong Gajah, Kecamatan Mutiara Barat ini.Adapun Metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, serta analisi data, guna mendapatkan hasil penelitian serta nilai-nilai penting pada objek penelitian. Melalui teori dan metode penelitian tersebut dapat ditemukan hasil bahwa keberadaan jeungki sebagai alat prosessing tradisional masih sangat penting di daerah ini, bahkan bisa dikatakan sebagai “primadona” (masih sangat diperlukan). Meujeungki dominan dilakukan oleh kaum perempuan, sementara kaum lelaki jarang melakukannya bahkan bisa dikatakan tidak ada. Ini lebih disebabkan karena beban psikologis dan menganggap ini pekerjaan rumahan, serta tidak perlu mengeluarkan tenaga yang berat menurut persepsi mereka, sehingga pekerjaan ini dilimpahkan kepada perempuan. Kemudian melalui tradisi meujeungki ini juga dapat terbentuk tatanan nilai dalam masyarakat seperti nilai silaturrahmi, keakraban, gotong-royong antar sesama. Di samping itu yang tak kalah pentingnya adalah nilai ekonomi dan pendidikan yang sangat bermanfaat untuk generasi yang akan datang. Dan yang terakhir adalah tardisi meujeungki ini sangat kuat relevansinya dengan kondisi saat ini, di mana hasil olahan jeungki lebih baik kualitasnya (tanpa bahan pengawet) dan lebih orisinil dibandingkan dengan hasil olahan mesin dan bahan-bahan yang dijual di pasar. Khusus untuk penyedap rasa semuanya mengandung MSG. Dan ini tentu saja sangat berbahaya dari segi kesehatan.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.22373/equality.v4i1.4484
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Gender Equality: International Journal of Child and Gender Studies
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.