Abundance and Diversity of Seaweed in The Coastal Area of South Aceh Regency, Aceh Province
Abstract
Abstract: The coastal area of South Aceh has a high level of biodiversity, one of which can be found in seaweed which plays an essential ecological and economic role. It is important to recognize the existence and diversity of seaweed as a source of data for optimal development. The present study aims to determine the composition, abundance and diversity of seaweed in the research area. It was conducted between February and October 2021. A combination of line transect and quadratic transect research methods was employed at six research locations across South Aceh’s coastal area, i.e.: Keumumu Hilir, Paya Peulemat, Ujong Nibong, Ujong Seurudong, Gunong Cut, and Pulo Dua. The findings exhibit a total of 32 species of seaweed, consisting of 11 species of the Chlorophyceae class, 11 of the Phaeophyceae class, and 10 of the Rhodophyceae class. Several seaweed species are found in the highest abundance (>20%) on the coast of South Aceh, namely Sargassum oligocystum, Amphiroa foliacea, Sargassum plagiophyllum, Amphiroa fragilissima, and Halimeda opuntia. The environmental conditions in this coastal area, based on the water quality index measured using the pollution index method, indicate the quality status of light pollution. The diversity index values range between 1.500 and 2.327 with an average of 1.949, considered as the moderate category of community diversity and stability. The uniformity index values range from 0.721 to 0.891, with an average of 0.804, considered as the high category of uniformity. The dominance index values range between 0.138 and 0.306, with an average of 0.201, considered as the low category of dominance. These conditions represent that the level of stability of the seaweed community in the coastal area of South Aceh Regency is considered good and stable. This can be referred to as a data source for biodiversity information in science, development and sustainable management of coastal areas.
Abstrak: Pesisir Aceh Selatan memiliki potensi keanekaragaman hayati yang sangat beragam, salah satunya adalah rumput laut yang memiliki peranan dari sisi ekologi dan ekonomi. Keberadaan dan keragaman rumput laut sangat penting untuk diketahui sebagai sumber data untuk dikembangkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, kelimpahan, dan keragaman jenis rumput laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Oktober 2021. Metode yang digunakan adalah kombinasi metode transek garis dengan transek kuadrat pada enam lokasi penelitian di kawasan pesisir Aceh Selatan, yaitu: Keumumu Hilir, Paya Peulemat, Ujong Nibong, Ujong Seurudong, Gunong Cut, dan Pulo Dua. Hasil penelitian ditemukan 32 spesies rumput laut, dengan komposisi kelas Chlorophyceae 11 spesies, kelas Phaeophyceae 11 spesies, dan kelas Rhodophyceae 10 spesies. Spesies rumput laut yang ditemukan dengan kelimpahan tertinggi (>20 %) di kawasan pesisir Kabupaten Aceh Selatan adalah Sargassum oligocystum, Amphiroa foliacea, Sargassum plagiophyllum, Amphiroa fragilissima, dan Halimeda opuntia. Kondisi lingkungan di kawasan pesisir Aceh Selatan berdasarkan hasil pengukuran indeks kualitas air dengan penentuan metode indeks pencemaran menunjukkan status mutu cemar ringan. Nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 1,500-2,327 dan rata-rata 1,949 dengan kategori keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang. Nilai indeks keseragaman berkisar antara antara 0,721-0,891 dan rata-rata 0,804 dengan kategori keseragaman yang tinggi. Nilai indeks dominansi berkisar antara 0,138-0,306 dan rata-rata 0,201 dengan nilai kategori dominansi rendah. Kondisi ini menggambarkan tingkat kestabilan komunitas rumput laut di kawasan pesisir Kabupaten Aceh Selatan tergolong baik dan stabil untuk kehidupan rumput laut. Hal ini menjadi rujukan sumber informasi keanekaragaman hayati dalam ilmu pengetahuan, pengembangan dan pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ain, N., Ruswahyuni, R., & Widyorini, N. (2014). Hubungan Kerapatan Rumput Laut dengan Substrat Dasar Berbeda di Perairan Pantai Bandengan, Jepara. Diponegoro Journal of Maquares, 3(1), 99–107. https://doi.org/https://doi.org/10.14710/marj.v3i1.4426
Al-Yamani, F. ., Polikarpov, I., Al-Ghunaim, A., & Mikhaylova, T. (2014). Field Guide of Marine macroalgae (Chlorophyta, Rhodophyta, Phaeophyceae) of Kuwait. In Kuwait Institute for Scientific Research. Kuwait Istitute for Scientific Research.
Ardiyanto, B., Insan, A. I., & Widyartini, D. S. (2020). Keanekaragaman dan Dominansi Rumput Laut Hidrokoloid Pada Substrat Yang Berbeda Di Perairan Pantai Karang Tengah Nusakambangan Cilacap. BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed, 2(3), 350. https://doi.org/10.20884/1.bioe.2020.2.3.2999
Ariani, S., Idrus, A. Al, Japa, L., & Santoso, D. (2020). Struktur Komunitas Makroalga Sebagai Indikator Ekologi Ekosistem Perairan Pada Kawasan Konservasi Laut Daerah Di Gili Sulat Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis, 20(1), 132–138. https://doi.org/10.29303/jbt.v20i1.1690
Ayhuan, H. V., Zamani, N. P., & Soedharma, D. (2017). Structure analysis of macroalgae community at intertidal coastal area in Manokwari, West Papua. Jurnal Teknologi Perikanan Dan Kelautan, 8(1), 19–38. https://doi.org/https://doi.org/10.24319/jtpk.8.19-38
Bahri, S., Purnama, D. A., Syawal, S., & Khairi, I. (2020). Evaluasi Tutupan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat Di Wilayah Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal Laot Ilmu Kelautan, II(2), 129–136. https://doi.org/10.35308/jlaot.v2i2.3074
Cokrowati, N., Setyowati, D. N., Lumbessy, S. Y., & Erwansyah, E. (2021). Growth Performance Sargassum sp. Cultivated in Labuan Ijuk, Moyo Hilir Sumbawa Besar Regency, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Biologi Tropis, 21(3), 783–791. https://doi.org/10.29303/jbt.v21i3.2936
Coppejans, E., Leliaert, F., Dargent, O., Gunasekara, R., & Clerck.O.D. (2009). Sri Lankan Seaweeds : Methodologies and Field Guide to the Dominant Species. Abc Taxa.
DKP Aceh. (2020). Profil Kawasan Aceh Selatan. UPTD Pengelola Kawasan Konservasi Perairan Daerah. https://uptdpkkpd.acehprov.go.id/halaman/ profil-kawasan-aceh-selatan
Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. PT Bumi Aksara.
Ferawati, E., Widyartini, D. S., & Insan, I. (2014). Studi Komunitas Rumput Laut pada Berbagai Substrat di Perairan Pantai Permisan Kabupaten Cilacap. Scripta Biologica, 1(1), 57. https://doi.org/10.20884/1.sb.2014.1.1.25
Fitria, L., Dewiyanti, I., & Fadli, N. (2019). Struktur Komunitas dan Persentase Luas Penutupan Makroalga di Perairan Teluk Kabupaten Aceh Selatan. La’ot Ilmu Kelautan, 2(2), 94–105. https://doi.org/10.35308/jlaot.v1i2.2317
Google Earth. (2022). Aceh Selatan pada Google Earth. https://earth.google.com/web/
Hamuna, B., Tanjung, R. H. R., Suwito, S., Maury, H. K., & Alianto, A. (2018). Study of Seawater Quality and Pollution Index Based on Physical-Chemical Parameters in the Waters of the Depapre District, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 35–43. https://doi.org/10.14710/jil.16.135-43
Handayani, T. (2019). Peranan Ekologi Makroalga Bagi Ekosistem Laut. Oceana, 44(1), 1–14.
Herdiana, Y., Yulianto, I., Campbell, S. J., & Baird, A. H. (2010). Membangun Puing Harapan, Sebuah Perspektif Untuk Pengelolaan Perairan Utara Aceh yang Berkelanjutan. Wildlife Conservation Society.
Jha, B., Reddy, C. R. K., & Rao, M. U. (2009). Seaweed of India: The Diversity and Distribution of Seaweed of The Gujarat Coast. Springer. https://doi.org/10.1007/978-90-481-2488-6
Kadi, A. (2004). Potensi Rumput Laut Dibeberapa Perairan Pantai Indonesia. Oseana, XXIX(4), 25–36.
Kadi, A. (2005). Beberapa catatan kehadiran marga Sargassum di perairan Indonesia. Oseana, 30(4), 19–29.
Kadi, A. (2005). Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Puslitbang Oseanografi LIPI.
Kasanah, N., & Triyanto, S. (2015). Rumput Laut Indonesia : Keanekaragaman Rumput Laut di Gunung Kidul, Yogyakarta (1st ed.). Gadjah Mada University Press.
Kasim, M. (2016). Makro Alga : Kajian Biologi, Ekologi, Pemanfaatan dan Budaya. Penebar Swadaya.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air, Menteri Negara Lingkungan Hidup 1 (2003).
Krebs, C. J. (1989). Ecology Methodology. Harper Collins Publishers.
Ludwig, J. A., & Reynolds, J. S. (1988). Statistical Ecology: A Primer on Methods and Computing. A Willey Interscience Publication.
Maknun, D. (2017). Ekologi: Populasi, Komunitas, Ekosistem. Nurjati Press.
Mornaten, B. (2019). Studi Kerapatan dan Keragaman Jenis Makro Algae pada Perairan Desa Jikumerasa, Kebupaten Buru. Science Map Journal, 1(2), 73–85. https://doi.org/10.30598/jmsvol1issue2pp73-85
Odum, E. P. (1996). Dasar-Dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press.
Pereira, L., Neto, J., Cotas, J., & Gaspar, R. (2014). Portuguese Seaweeds. World-Wide Electronic Publication. MARE UC, Department of Life Sciences, University of Coimbra.
Poncomulyo, T., Herti, M., & Lusi, K. (2006). Budidaya dan Pengolahan Rumput Laut. Agromedia.
Pondaag, K. S., Gerung, G. S., Sinjal, C. A. L., Sondak, C. F. A., Tilaar, S. O., & Kreckhoff, R. (2022). (Identification of Coraline Algae In Meras Waters Bunaken District. Jurnal Ilmiah Platax, 10(December), 380–384. https://doi.org/https://doi.org/10.35800/jip.v10i2.42462
Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2009). Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Djambatan.
Rosado-Espinosa, L., Freile-Pelegrin, Y., Nunez, Hernandez, E., & Robledo, D. (2020). A comparative Study of Sargassum Species from the Yucatan Peninsula Coast: Morphological and Chemical Characterisation. Pycologia, 59(3), 261–267. https://doi.org/10.1080/00318884.2020.1738194
Sandy, A. M., Indrayani, & Yasidi, F. (2021). Komposisi Jenis Dan Distribusi Makroalga Berdasarkan Tipe Substrat di Perairan Pantai Kampa Desa Wawobili Kabupaten Konawe Kepulauan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 6(1), 19–36.
Soegianto, A. (1994). Ekologi Kuantitatif : Metode Analisis Populasi dan Komunitas. Usaha Nasional.
Srimariana, E. S., Kawaroe, M., Lestari, D. F., & Nugraha, A. H. (2020). Biodiversity and Utilization Potency of Macroalgae at Tunda Island. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(1), 138–144. https://doi.org/10.18343/jipi.25.1.138
Suparmi, & Sahri, A. (2013). Kajian Pemanfaatan Sumber Daya Rumput Laut Dari Aspek Industri dan Kesehatan. Jurnal Majalah Ilmiah Sultan Agung, 44(118), 95–116.
Titlyanov, E. A., Titlyanova, T. V., & Belous, O. S. (2018). Useful marine plants of the Asia-Pacific Region countries. NSCMB FEB RAS, Vladivostok. Retrived from www.imb.dvo.ru/misc/algae
Ulfah, S., Agustina, E., & Hidayat, M. (2017). Struktur Komunitas Makroalga Ekosistem Terumbu Karang Perairan Pantai Air Berudang Kabupaten Aceh Selatan. Seminar Nasional Biotik, 237–244.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/ekw.v8i2.12818
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Firman Rija Arhas, Saida Rasnovi, Dahlan Dahlan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
P-ISSN : 2460-8912
E-ISSN : 2460-8920
ELKAWNIE
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology in 2022. Published by Faculty of Science and Technology in cooperation with Center for Research and Community Service (LP2M), UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.
View full page view stats report click here