MASTHURAH DALAM DAKWAH JAMA’AH TABLIGH (ANALISIS METODE DAN PRAKTEK)

Sakdiah Sakdiah

Abstract


Masthurah artinya tertutup di balik hijab. Di dalam gerakan Jama’ah Tablik, masthurah adalah usaha agama (dakwah) di kalangan wanita, yang di dalam bahasa dakwah lebih dikenal dengan da’iyah. Tujuan pelaksanaan masthurah adalah menghidupkan amalan agama di dalam rumah, sehingga rumah berfungsi sebagai masjid, sehingga rumah akan dilindungi oleh malaikat akan menjadi rumah taqwa bukan rumah dhararah (rumah yang terpecah belah). Usaha dakwah di kalangan kaum wanita memiliki aturan dan tata tertip yang ketat, tertutup, di balik hijab, karena seluruh tubuh wanita adalah aurat, serta programnya dijalankan dengan kehendak mahramnya, berdasarkan petunjuk Rasulullah Saw. Para Rasul yang mendapat dukungan dari istrinya terbukti sukses dalam dakwahnya dan mempunyai banyak pengikut, seperti Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Muhammmad Saw. Sedangkan rasul yang tidak didukung oleh istrinya seperti Nabi Nuh a.s dan Luth a.s., sedikit pengikutnya. Karena itu, tugas dakwah bukan hanya tanggung jawab kaum laki-laki tetapi juga kaum wanita. Ketika Muhammad Saw. diangkat menjadi rasul, yang pertama beriman adalah wanita, yaitu Khadijah r.a., isterinya sendiri. Pada sisi lain, seorang ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya. Keshalehan seorang ibu akan membawa pengaruh yang besar dalam membentuk manusia yang shaleh dan shalihah. Usaha masthurah agar para wanita menjadi dai’yah, abidah, muta’alimah, murabbiyah, khadimah, zahidah.

Keywords


Masthurah; Dakwah; Jama'ah Tabligh

Full Text:

PDF

References


Abu Farhana. Muzakarah Dakwah Rasulullah. Pontianak: Pustaka Rahmad Al-Falaqi. 2003.

Abul Aziz Dahlan, dkk. (ed). Ensiklopedi Islam. Jil. III, Cet. II. Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hove, 1994.

Abdullah. Wawasan Dakwah Kajian Epistimologi, Konsepsi dan Aplikasi Dakwah. Medan: IAIN Press, 2002.

Abdul Khaliq Pirzada. Maulana Muhammad Ilyas (Rahmatullah ‘Alaih) di Antara Pengikut dan Penentangnya. Yogyakarta: Ash-Shaff, 1999.

Ali Abdul Halim Muhammad. Dakwah Fardiyah. Jakarta: Gema Insani Pres, 1995.

‘Ali Mahfuz. Hidayat al-Mursyidin ila Turuq al-Wa’z wa al-Kitabah. Bairut: Dar al-Ma’rifah, tt.

Abu Abdirrahman Al Thalibi. Dakwah Salafiyah Dakwah Bijak (Meluruskan Sikap Keras Da‘i Salafi. Jakarta Timur: Hujjah Press, 2007.

Furqon Ahmad Anshari. Pedoman Bertablîgh Bagi Umat Islam. Yogyakarta: Ash-Shaff, 2003.

Hasanuddin. Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum dalam Berdakwah di Indonesia. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.

Jum’ah Amin Abdul Aziz. Fiqh Dakwah. Solo: Intermedia, 2003.

Maulana Muhammad Ubaidillah. Keutamaan Masthurah, Usaha Da’wah di Kalangan Wanita menurut Petunjuk Sunnah. Bandung: Pustaka Ramadhan, 2010.

Maulana Muhammad Zakariyya al-Kandahlawi. Fadhail A’mal. Bandung: Pustaka Ramadhan, 1993.

_______. Fadhail Amal. Yokyakarta : Ash-Shaff, 2011.

Muhammad Arifin. Ensiklopedi Dakwah. Cet. I. Jakarta: Bulan Bintang, 1977.

Natsir. Fiqhud Dakwah. Jakarta: Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1997.

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jilid 3, Terj. Syihabuddin. Jakarta: Gema Insani, 2000.

Muhammad Sayyid Al-Wakil. Prinsip dan Kode Etik Dakwah. Jakarta: Akademika Pressindo, 2002.

Mahmud Yunus. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Hiadkarya Agung, 1972.

Nursyam. Metode Penelitian Da’wah: Sketsa Pemikiran Pengembangan Ilmu Da’wah. Cet. I. Solo: Ramadani, 1991.

Munir, M. Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2006.

Rasyad Saleh. Manajemen Da’wah IslÄm. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.

Sakdiah. Masthurah dalam Dakwah Jama’ah Tabligk Analisis Metodelogi dan Praktek. Banda Aceh: Pusat Penelitian UIN Ar-Raniry, 2016.

Surjadi. Da’wah Islam dengan Pembangunan Masyarakat Desa. Cet. II. Bandung: Mudur Maju, 1989.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/al-idarah.v1i1.1540

Refbacks

  • There are currently no refbacks.