Towards Usury-Free Finance in Land Pawning: Evaluating Carter and Angkat-Bloe Contracts
Abstract
Pawn transactions fall under tabarru' contracts, which prohibit the accrual of profit, as such gains are categorized as usury and are forbidden in Islam. In situations where pawn contracts are prevalent, Islam offers alternatives to avoid usury. In the Kuta Makmur community of Aceh, the carter and angkat-bloe contracts are seen as viable alternatives to land pawn contracts. This study aims to analyze the carter and angkat-bloe contracts among the community and analyze their permissibility from an Islamic economic perspective. This research employs a descriptive qualitative approach, utilizing observation and interviews for data collection. The findings reveal that the carter contract is analogous to lease agreements and, therefore, is permissible as an alternative to avoid usury. However, the angkat-bloe contract shares similarities with the bai' al-wafa' contract, the legality of which remains debated among Islamic jurists (Fukaha). The permissibility of the angkat-bloe contract depends on its substance and the intention behind its execution. This study suggests that the carter contract could be legitimized by the National Sharia Council as a solution for individuals facing economic challenges, while the angkat- bloe contract requires further scrutiny based on the intentions and substance of its practice.
========================================================================================================
ABSTRAK - Menuju Keuangan Bebas Riba dalam Gadai Tanah: Evaluasi Akad ‘Carter’ dan ‘Angkat-Bloe’. Gadai merupakan bagian dari akad tabarru’ yang tidak memperbolehkan pengambilan keuntungan, karena manfaat tersebut masuk dalam kategori riba yang diharamkan dalam Islam. Di sisi lain, Islam memberikan solusi alternatif untuk menghindari riba dalam akad gadai, seperti praktik akad ‘carter’ dan ‘angkat-bloe’ dalam masyarakat Kuta Makmur, Aceh, yang disinyalir sebagai alternatif untuk menghindari riba. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik ‘carter’ dan ‘angkat-bloe’ dalam komunitas tersebut serta menganalisisnya dari perspektif ekonomi syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akad ‘carter’ memiliki kemiripan dengan akad sewa-menyewa dari segi substansinya, sehingga akad ‘carter’ dibolehkan dan bisa menjadi alternatif untuk menghindari riba. Sementara akad ‘angkat-bloe’ mempunyai kemiripan dengan akad bai’ al-wafa’ yang hukumnya masih diperdebatkan Fukaha. Berdasarkan argumen Fukaha, kajian ini menyimpulkan kebolehan akad bai’ al-wafa’ serta akad angkat jual yang mirip dengannya sangat tergantung pada subtansi dan niat dalam pelaksanaannya. Penelitian ini mengusulkan agar akad ‘carter’ dapat dilegalkan oleh Dewan Syariah Nasional sebagai solusi bagi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, sedangkan akad ‘angkat-bloe’ memerlukan kajian lebih lanjut terkait niat dan substansinya.
Keywords
Full Text:
DOWNLOAD PDFReferences
Ali, Z. (2008). Hukum Perbankan Syariah. Sinar Grafika.
An-Nisfiy. (1998). Al-Bahr Ar-Raiq Syarh Kanz Ad-Daqaiq (Z. Umairat (Ed.)). Dar al-Kotob Al-Ilmiyyah.
Az-Zuhaily, W. (2008). Al-Fiqh Al-Islamiy wa Adillatuh (6th ed.). Dar al-Fikr.
Bayindir, S., & Ustaoglu, M. (2018). The issue of interest (riba) in the Abrahamic religions. International Journal of Ethics and Systems, 34(3), 282–303. https://doi.org/10.1108/IJOES-09-2017-0148/FULL/HTML
Bukhari, A. A. M. bin I. bin I. bin al-M. bin B. al-J. al-B. (1994). Shahih al-Bukhari (H. Al-A’zami (Ed.)). Dar Thouq al-Najah.
Deliarnov. (2010). Perkembangan Pemikiran Ekonomi (3rd ed.). RajaGrafindo Persada.
Farid, A. M., & Fahreza, F. A. (2023). Gadai syariah (Rahn) dalam perspektif hukum Islam dan hukum positif. Strata Law Review, 1(1), 43–52. https://journals.stratapersada.com/index.php/slr/article/view/v1n143-52
Fithriady, & Ibrahim, A. (2016). Penggunaan model “Angkat Bloe” dalam wakaf produktif: Justifikasi dan hambatan. Media Syari’ah, 18(1), 51–87. http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/medsyar/article/view/2025/1501
Gani, & Musa, I. (2020). Interest (riba) and its consequence on the economy. Journal of Social, Economics and Development (JISED), 5(30), 13–22.
Hambali, A. I., Muthoifin, M., & Rizka, R. (2022). Penggunaan marhun pada praktik gadai sawah di pulau Sumbawa perspektif Imam Madzhab. The 15th University Research Colloqium 2022, 996–1005.
Hasibuan, D. K. S., & Siregar, P. A. (2020). Konsep gadai syariah menurut Syafi’i Antonio. Jurnal: Penelitian Medan Agama, 11(1), 126–146. https://ia801900.us.archive.org/19/items/kitab-terjemah-ind/Tafsir Qurthubi 06.pdf
Hassan, M. U. (2005). An Explanation of Rationale behind the Prohibition of Riba in the Doctrines of three major Religions: with special reference to Islam. International Journal of Islamic Financial Services, 1(4), 73–87.
Hawwa, A. S. (2008). Shuwara Tahayul ’Ala ar-Riba wa Hukmuha fi Asy-Syariah Al-Islamiyyah. Dar Ibn Hazm.
Hsb, A. T. A., & Yafiz, M. (2022). Analisis implementasi peranan produk gadai ar rahn pada PT Pegadaian Kanwil 1 Medan. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan Manajemen, 2(2), 3200–3208. https://ummaspul.e-journal.id/JKM/article/download/4800/2023
Huzaini, M., Jupri, A., & Arkandia, L. D. (2022). Solusi yang berkeadilan dari praktik gadai sawah di perdesaan pulau Lombok. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 1324–1331. https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/jei/article/view/4497/2298
Iqbal, M., & Sukirno. (2017). Rekontruksi perjanjian Gala (Gadai Adat) pada masyarakat adat Aceh berbasis syariah. Law Reform, 13(1), 98–113. https://doi.org/10.14710/lr.v13i1.15954
Junaidi, M., & Hidayati, L. N. (2021). Praktik gadai sawah dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat perspektif ekonomi Islam. ADILLA : Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari’ah, 4(1), 46–60. https://doi.org/10.52166/adilla.v4i1.2325
Khalid Khan, A., Abdullah Al Aboud, O., & Mohammad Faisal, S. (2018). Muamma (conundrum) of Riba (Interest and Usury) in Major Religions in General and Islam in Particular. The International Journal of Social Sciences and Humaniities Invention, 5(02), 4438–4443. https://doi.org/10.18535/ijsshi/v5i2.08
Khoiriyah, U., Insawan, H., & Rohmah, U. (2019). Dominasi murtahin terhadap rahin pada praktik gadai sawah di desa Angohu kecamatan Tongauna kabupaten Konawe. Fawaid: Sharia Economic Law Review, 1(2), 87–97.
Lubis, M. (2020). Konsep pelaksanaan lelang gadai emas pada pegadaian syariah perspektif hukum Islam. J-Mabisya, 1(1), 1–15. jurnal.stain-madina.ac.id pertama kali diindeks oleh Google pada April 2020
Malasari, M., Hamdani, I., & Yono, Y. (2023). Praktik gadai sawah di desa Sukamulih Kampung Bojong Kecamatan Sukajaya Bogor dan kesesuaiannya dalam prinsip ekonomi syariah. El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam, 4(3), 750–761. https://doi.org/10.47467/elmal.v4i3.2062
Nasrifah, M., & Chusnul, S. (2022). Penerapan sistem gadai emas pada PT. Pegadaian syariah kantor cabang Kota Probolinggo. Iqtishodiyah : Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 8(1), 54–67. https://doi.org/10.55210/iqtishodiyah.v8i1.766
Podungge, R. (2021). Praktik gadai Pohulo’o di Gorontalo dalam perspektif hukum Islam. Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam, 15(2), 293–308. https://doi.org/10.24090/mnh.v15i2.5036
Putri, J. K., Harahap, I., & Hasibuan, R. H. (2023). Konsep dan penerapan akad rahn pada pegadaian syariah kota Langsa. El-Mal: Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam, 4(1), 1–6. https://doi.org/10.47467/elmal.v4i1.1235
Safarida, N. (2021). Gadai dan investasi emas: Antara konsep dan implementasi. Jurnal Investasi Islam, 6(1), 78–94. https://doi.org/10.32505/jii.v6i1.2994
Surepno, S. (2018). Studi implementasi akad rahn (gadai syariah) pada lembaga keuangan syariah. TAWAZUN : Journal of Sharia Economic Law, 1(2), 174–186. https://doi.org/10.21043/tawazun.v1i2.5090
Wizaratul Auqaf wa asy-Syu`un al-Islamiyyah. (1992). Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah II. Dar Salasil.
تفصيل القول في حكم بيع الوفاء - إسلام ويب - مركز الفتوى. (n.d.).
دار الإفتاء - بيع الوفاء بيع باطل. (n.d.).
“تفصيل القول في حكم بيع الوفاء - إسلام ويب - مركز الفتوى.” Accessed February 12, 2023. https://www.islamweb.net/ar/fatwa/126921/تفصيل-القول-في-حكم-بيع-الوفاء.
“دار الإفتاء - بيع الوفاء بيع باطل.” Accessed February 12, 2023. https://www.aliftaa.jo/Question2.aspx?QuestionId=3478#.Y-hZPHZBzIV.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/share.v13i2.23642
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Zakiul Fuady Muhammad Daud et al
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.