ISLAMIC MICROFINANCE AND POVERTY ALLEVIATION PROGRAM: PRELIMINARY RESEARCH FINDINGS FROM INDONESIA
Abstract
===========================================
Kemiskinan harus didefinisikan, diukur, dan diteliti akar penyebabnya dari berbagai perspektif. Oleh karena itu, dalam merancang dan mengimplementasikan program pengentasan kemiskinan, faktor-faktor ekonomi, konteks sosial dan politik yang mengelilingi kemiskinan juga harus dipertimbangkan. Sen (1982; 1999) memandang kemiskinan sebagai sebuah dunia yang kompleks, dan dimensi dasar etika harus ditempatkan sebagai sebuah masalah ekonomi yang vital. Peneliti sendiri dalam hal ini berpandangan bahwa orang-orang miskin pada dasarnya punya kapasitas yang memadai untuk keluar dari garis kemiskinan. Salah satunya adalah dengan program pengembangan masyarakat yang merupakan satu strategi dalam pengentasan kemiskinan. Keuangan mikro syariah dapat memainkan peran penting dalam memerangi dilema kemiskinan, khususnya di daerah-daerah yang mayoritas penduduknya Muslim. Pendekatan yang diusulkan oleh Bigg dan Satterthwaite (2005) adalah dengan cara penguatan organisasi lokal dan program pengembangan masyarakat dimana keuangan mikro syariah harus terlibat dalam kemitraan-kemitraan strategis dengan masjid-masjid dan lembaga-lembaga sosial lainnya (seperti lembaga zakat dan wakaf). Aliansi strategis ini akan menghasilkan program-program yang lebih terintegrasi dan juga ada penguatan capacity building dari lembaga-lembaga yang terlibat. Makalah ini bertujuan untuk berkontribusi dalam memberikan model akar rumput dalam hal pengentasan kemiskinan dalam kerangka sistem ekonomi Islam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmed, H. (2002). Financing Microenterprises: An Analytical Study of Islamic Microfinance Institutions. Islamic Economic Studies, 9(2), 27-64.
Ahmed, H. (2004). Role of Zakah and Awqaf in Poverty Alleviation. Jeddah: Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank.
Ashari. (2006). Potensi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan dan Pengembangan Kebijakan Pengembangannya. Analisis Kebijakan Pertanian, 4(2), 146-164.
Bahri. E. S. (2012). Pemberdayaan Masyarakat: Konsep dan Aplikasi. Kediri: FAM Publishing.
Becker, P. M. (2010). Investing in Microfinance: Integrating New Asset Classes into an Asset Allocation Framework Applying Scenario Methodology. Switzerland: Gabler Verlag.
Bigg, T. & Satterthwaite, D. (2005). (Eds.). The Central Role of Local Organizations in Meeting the MDGs. London: International Institute for Environment and Development.
Hamada, M. (2010). Financial Services to the Poor: An Introduction to the Special Issu on Microfinance. The Developing Economies, 48(1), 1-14.
Green, D. (2008). From Poverty to Power: How Active Citizens and Effective States Can Change the World. Oxford: Oxfam International.
Masjid Potensial Sebagai Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat. (2013). Republila Online. Retrieved on 1 November 2013 from http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/13/10/09/muegqg-masjid-potensial-sebagai-pusat-pemberdayaan-ekonomi-umat
Masyita, D. & Ahmed, H. (2013). Why is Growth of Islamic Microfinance Lower than its Conventional Counterparts in Indonesia? Islamic Economic Studies, 21(1), 35-62.
Mody, A. & Pattilo, C. (2006). Macroeconomic Policies and Poverty. New York: Routledge.
Muktadir, K. A. (2012). Setting an Enabling Environment for Islamic Microfinance: Role of Regulation and Supervision. Keynote Address at Global Islamic Finance Forum 2012, Kuala Lumpur 18 September 2012.
Obaidullah, M. (2008). Introduction to Islamic Microfinance. New Delhi: International Institute of Islamic Business and Finance.
Rahman, M. M. & Ahmad, F. (2010). Impact of Microfinance of IBBL on the Rural Poor’s Livelihood in Bangladesh: An Empirical Study. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management, 3(2), 168-190.
Ritonga, H. (2004, February 10). Mengapa Kemiskinan di Indonesia Menjadi Masalah Berkelanjutan? Kompas, p.15
Riwajanti, N. I. (2013). Islamic Microfinance as an Alternative for Poverty Alleviation: A Survey. Afro Eurasian Studies, 2(1&2), 254-271.
Robinson, M. S. (2002). The Microfinance Revolution. Vol. 2, Lessons from Indonesia. Washington, D.C.: World Bank.
Sachs, J. (2005). The End of Poverty: Economic Possibilities for Our Time. New York: The Penguin Press.
SEBI Research Centre. (2011). Assessment of Zakat and Its Development
Potentials in Indonesia. Unpublished Research Report
Seibel, H.D. (2008). Islamic Microfinance in Indonesia: The Challenge of Institutional Diversity, Regulation, and Supervision. SOJOURN: Journal of Social Issues in South East Asia, 23(1), 86-103.
Sen, A. (1982). Poverty and famines: an Essay on Entitlement and Deprivation. Oxford: Oxford University Press
Sen, A. (1999). Development as Freedom. Oxford: Oxford University Press.
Shikoh, R. (n.d.). What is Islamic Microfinance? Making it a Sustainable Reality. Presentation Material. Retrieved on 1 November 2013 from http://www.ethicainstitute.com/webinar/What_Is_Islamic_Microfinance.pdf
United Nations. (2006). Building Inclusive Financial Sector for Development. New York: United Nations.
Weiss, J. & Khan, H. A. (Eds.). (2006). Poverty Strategies in Asia: A Growth Plus Approach. Cheltenham: Edward Elgar.
Wijono, W.W. (2005). Pemberdayaan Lembaga keuangan Mikro Sebagai Salah Satu Pilar Sistem Keuangan Nasional: Upaya Konkrit Memutus Rantai Kemiskinan. Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan, Edisi Khusus.
World Bank. (2000). World Development Report 2000/2001: Attacking Poverty. New York: Oxford University Press.
Zeller, M., & Meyer, R. K. (Eds.) (2002). The Triangle of Microfinance: Financial Sustainability, Outreach, and Impact. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/share.v5i1.910
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 SHARE Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.