THE ATTITUDE OF MERCHANTS TOWARDS FATWA ON RIBA AND CONVENTIONAL BANK IN LANGSA
Abstract
This research aims to analyze and examine the level of knowledge possessed by the merchants in the traditional market of Langsa on the concept of riba, the reasons (factors) the merchants transact with the conventional bank, and the attitude of merchants on fatwa given by the National Sharia Board of the Indonesian Ulema Council (DSN-MUI). The research population is an unknown population that consists of all market traders in Langsa City and the sample selected is 117 respondents. This research implements a non-probability sampling technique with purposive sampling as the method. The result shows that majority of the respondents has a profound understanding on the haram concept of interest (riba) and the role of DSN-MUI as the obligated council in setting the fatwa, which needs to be followed, yet the respondents do not mind interacting with the conventional banks in terms of getting business financing. They believe that riba (usury) is forbidden, yet they do not mind borrowing some amount of funds or saving their money in conventional banks, which implemented the interest-based system. More than 31 respondents (26,5%) perceive that interest is not the same as riba, and 50 respondents (42.7%) say that conventional bank is very helpful in promoting business. A more aggressive role is needed from the Sharia banks to reach all layers of society and educate as well as promote sharia-based banking products, especially financing products
========================================================================================================
Perilaku Pedagang terhadap Riba dan Fatwa tentang Bunga Bank Konvensional di Langsa Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguji tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh para pedagang di pasar tradisional Langsa terhadap konsep riba, alasan (faktor) mereka melakukan transaksi dengan bank konvensional, dan sikap para pedagang terhadap fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Sebanyak 117 responden telah dipilih sebagai sampel dari seluruh pedagang di Kota Langsa sebagai populasi yang tidak diketahui jumlahnya. Pengambilan sampel menerapkan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep riba dan peran DSN-MUI sebagai dewan yang wajib menetapkan dan mengeluarkan fatwa dan perlu diikuti oleh masyarakat. Meskipun demikian responden tidak keberatan berinteraksi dengan bank konvensional dalam hal mendapatkan pembiayaan bisnis. Mereka percaya bahwa riba dilarang, namun mereka tidak keberatan meminjam sejumlah dana atau menyimpan uang mereka di bank konvensional, yang menerapkan sistem berbasis bunga. Lebih dari 31 responden (26,5%) merasa bahwa bunga tidak sama dengan riba, dan 50 responden (42,7%) mengatakan bahwa bank konvensional sangat membantu dalam mempromosikan bisnis. Peran yang lebih agresif diperlukan dari bank-bank Syariah untuk menjangkau semua lapisan masyarakat dan mengedukasi serta mempromosikan produk-produk perbankan berbasis syariah, terutama produk-produk pembiayaan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Arif, M. N. R., & Amalia, E. (2010). Teori Mikro Ekonomi: Suatu Perbandingan Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional. Kencana Prenada Media Group.
Al-Hakim, S. (2013). Perkembangan regulasi perbankan syariah di Indonesia. Ijtihad : Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, 13(1), 15. https://doi.org/10.18326/ijtihad.v13i1.15-31
Amin, M. (2017). Fatwa and The Development of Sharia Financial Industry: A Lesson From Indonesia. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah, 9(2), 331–350.
Ash-Shiddieqy, T. M. H. (2000). Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur (jilid 2). Pustaka Rizki Putra.
Chapra, M. U. (2000). Sistim Moneter Islam. Gema Insani Press.
Chaudhry, M. S. (2012). Sistem Ekonomi Islam; Prinsip Dasar. Kencana.
Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2011). Business Research Methods. McGraw-Hill.
Dayyan, M. (2016). Resistensi Masyarakat Terhadap Perbankan Syari’ah di Kota Langsa. Esensi: Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 6(2), 247–258. https://doi.org/10.15408/ess.v6i2.3571
Dusuki, A. W., & Abdullah, N. I. (2011). Fundamentals of Islamic Banking (Aliza bin Elias & Khamsiah bt Mohd Ishak (eds.); First Edit). IBFIM. www.ibfim.com
Hardi, E. A. (2019). Fatwa DSN MUI dan Perkembangan Produk Perbankan Syariah di Indonesia. An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah, 6(1), 82–105.
Ibrahim, A. (2015). The Influence of Islamic Work Ethics on Organizational Performance at the Islamic Banking Institutions in Aceh. (Ph.D. Thesis), University of Malaya, Kuala Lumpur.
Ibrahim, A., & Arifin, M. (2016). Perilaku Pengusaha Elektronik dalam Konsep Etika Bisnis Islam Research Report. UIN Ar-Raniry. Banda Aceh.
Ibrahim, A., & Fitria. (2012). Implikasi Penetapan Margin Keuntungan pada Pembiayaan Murabahah (Suatu Studi dari Perspektif Islam Pada Baitul Qiradh Amanah). Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, 1(2), 142-162.
Ibrahim, A., & Kamri, N. A. (2017). The Ethical Practices of Islamic Banking: An Analysis from Customer Satisfaction Perspective. MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 41(1).
Imaniyati, N. S. (2009). Perkembangan Regulasi Perbankan Syariah di Indonesia : Peluang dan Tantangan. Syiar Hukum - Jurnal Ilmu Hukum, 11(1), 21–38.
Iswanto, B. (2016). Peran Bank Indonesia, Dewan Syariah Nasional, Badan Wakaf Indonesia dan Baznas dalam Pengembangan Produk Hukum Ekonomi Islam di Indonesia. IQTISHADIA Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis Islam, 9(2), 421. https://doi.org/10.21043/iqtishadia.v9i2.1738
Khalidin, B. (2012). Prospek Pengembangan Perbankan Syariah Nasional Pasca Undang-Undang Perbankan Syariah (Analisis Dengan Pendekatan Model Statistika Chow Test). Share: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Islam, 1(1), 16–40.
Khan, W. M. (2004). Transition to A Riba Free Economy. Adam Publishers & Distributors. www.adambooks.com
Kismawadi, E. R., & Al Muddatstsir, U. D. (2018). Persepsi Masyarakat Tentang Akan Dikonversinya Bank Konvensional ke Bank Syariah di Aceh Studi Kasus di Kota Langsa. Ihtiyath: Jurnal Manajemen Keuangan Syariah, 2(2), 136–148. https://doi.org/10.32505/ihtiyath.v2i2.707
Latifa, M. A., & Lewis, M. K. (2004). Perbankan Syariah; Prinsip, Praktik, Prospek. PT Serambi Ilmu Semesta.
Mardian, S. (2015). Tingkat Kepatuhan Syariah di Lembaga Keuangan Syariah. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam, 3(1), 57–68.
Mirawati. (2011). Persepsi dan Perilaku Masyarakat Terhadap Pembiayaan Murabahah (A. Rodoni & K. Azda (eds.)). Lembaga Studi Islam Progresif.
Mu’Allim, A. (2003). Persepsi Masyarakat Terhadap Lembaga Keuangan Syariah. Al-Mawarid Journal of Islamic Law, 9(7), 17–31.
Rosly, S. A. (2010). Critical Issues on Islamic Banking and Financial Markets Islamic Economics, Banking & Finance, Investments, Takaful and Financial Planning (Third). Dinamas Publishing.
Sadhana, K. (2012). Sosialisasi dan Persepsi Bank Syariah (Kajian Kebijakan Enkulturasi Nilai-Nilai Bank Syariah Dalam Masyarakat). Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 16(3), 481–488.
Serambinews. (2019, July). 60% Rekening Masyarakat Aceh Masih di Bank Konvensional. Serambinews.Com.
Sugiono, T. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.
Suhendi, H. (2002). Fiqh Muamalah. RajaGrafindo Persada.
Susamto, B. (2016). Tingkat Penggunaan Multi Akad Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Al-Ihkam: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial, 11(1), 201–218. https://doi.org/10.19105/al-ihkam.v11i1.862
Swartz, N. P. (2009). The Prohibition of Usury (Riba) A Moral-Ethical Perspective of Islamic Financial and Banking Law: A Comparative Study Between the Islamic and the Conventional Model. Shariah Journal, 17(2), 409–430.
Syarif, M. I. (2011). Konsep Riba Dalam Alquran dan Literatur Fikih. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah, 3(2), 293–312. https://doi.org/10.15408/aiq.v3i2.2527
Tahmid, K., Zaki, M., & Haryanto H. (2019). Implementation of DSN-MUI Fatwa in Handling of Sharia Economic Problems (A Case In Syariah Bank of Bandar Lampung. Al-’Adalah, 16(2), 263–286. https://doi.org/https://doi.org/10.24042/adalah.v1612.3520
Umam, K. (2012). Legaslasi Fikih Perbankan; Singkronisasi Peran Dewan Syariah Nasional dan Komite Perbankan Syariah. Mimbar Hukum, 24(2), 187–375. https://doi.org/10.22146/jmh.16139
Waluyo, A. (2016). Kepatuhan Bank Syariah Terhadap Fatwa Dewan Syariah Nasional Pasca Transformasi Ke Dalam Hukum Positif. Inferensi: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 10(2), 517–538. https://doi.org/10.18326/infsl3.v10i2.517-538
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/share.v9i1.6372
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Share: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.