Aspek Aplikasi Konsep Sains Dalam Evaluasi Pembelajaran IPA di MI

Syahidan Nurdin

Abstract


Pembelajaran IPA perlu diusahakan keefektifannya dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri. Badan Stándar Nasional Pendidikan (BSNP), menganjurkan untuk melaksanakan pembelajaran IPA dengan pembelajaran Inkuiri. Dengan demikian perlu adanya kesesuaian antara proses pembelajaran dengan evaluasi yang akan diberikan, sehingga ketercapaian hakikat pembelajaran IPA dapat diukur. Dari proses pembelajaran sains iaplikasi konsep merupakan bagian dari hakikat IPA, sehingga menjadi indikator pelakasanaan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kemunculan aspek aplikasi konsep dalam evaluasi pembelajaran IPA. Selanjutnya, mendiskripsikan dan menganalisi faktor-faktor yang diindikasikan dapat mempengaruhi guru memunculkan aspek aplikasi konsep dalam evaluasi pembelajaran IPA.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus yang dilakukan pada 9 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kota Banda Aceh. Subjek dalam penelitian ini adalah guru yang megajar IPA di kelas IV, V, dan VI. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah análisis dokumentasi, lembar observasi dan wawancara. Data dianalisis dengan persentase dari mengelompokkan dokumentasi dan menggunakan pedoman wawancara untuk melihat permasalahan guru memunculkan aspek aplikasi konsep. Aplikasi konsep yang dianalisis, aspek aplikasi konsep ditemukan cenderung rendah dari dokumen soal-soal yang dilimiki guru. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi guru memunculkan aspek aplikasi konsep yaitu ditunjukkan dengan kurangnya pelatihan dalam menyusun dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Selanjutnya, Guru masih kurang memiliki buku-buku evaluasi yang dapat menjadi pedoman untuk mengevaluasi pembelajaran IPA.

Keywords


evaluasi; pembelajaran; sains

Full Text:

PDF

References


Alberta. (2004). Focus on Inkuiri. Canada: Alberta

Arends, Richard L. (2008). Learning to teach. Book 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bloom, Benjamin S. (1981). Evaluation to Improve Teaching. New york: Mcgraw Hill Book Company

Bloom,W, Jeffrey. (1998). Creating a Classroom of Young Scientist: A Desktop Companion. Canada: IRWIN

BSNP.(2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP

Donovan, M. Suzane and Jhon D. Bransford.(2005). How Students Learn Science In The Calssroom. Washington D.C : The National Academic Press

Doran, Rodney. (1998). Science Educator’s Guide to Assessment. Virginia: NSTA

Cain dan Evan. (1990). Sciencing An Involvement Approach to Elementary Science Methods. Edisi ke III. Korinna: Merrill

Gagne dan Briggs. (1979). Principles of Instructional Design. USA: Holt, Rinehart and Winston

Harlen, Wynne et al. (1988). Primary Science Taking the Plunge. Britain: Heinneman Educational Books.

Harlen, Wynne et al.(1990). Progress in Primary Science. New York: Routledge

Hodgson dan Scanlen. (1985). Approaching primary science. London: Haper Education Press.

Hamid Hasan. (2008). Evaluasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya

Ibrahim dan Nana Syaodih. (2003). Perencanaan Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta

Joyce dan Well. (2000). Models of Teaching. USA: Allyn and Bacon

Mulyasa, E. (2009). Menjadi guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya

Santrock, Jhon W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta; Kencana

Slavin. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta; Indeks

Stiggins, Richard J. (1994). Student-Centered Classroom Assessement. New York: Macmillan college publishing company

Wahidin. (2006). Pendekatan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Sangga Buana.

Ward, Helen, et al. (2006). Teaching Science in the Primary Classroom. British: PCP




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/pjp.v4i1.160

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2015 Jurnal Ilmiah Pionir