KARAKTERISTIK MORFOLOGI PADI YANG MENGALAMI KEKERINGAN PADA BERBAGAI FASE

Cut Nur Ichsan, Muhammad Fadhly, Bachtiar Bachtiar

Abstract


Tanaman padi merupakan tanaman yang memperlihatkan tampilan spesifik akibat kekeringan (Pandey et al., 2015). Tampilan morfologi tanaman padi pada kondisi kekeringan dapat dijadikan acuan kritis kekringan dan marka morfologi kekeringan (sulistiono et al.,2011). Berbagai penelitian dilakukan menyakut tampilan morfolgi telah dilakukan sebagai acuan untuk menyeleksi tanaman padi yang tahan kekeringan. Penelitian karakteristik Morfologi Padi Yang Menmgalami Kekeringan Pada Fase vegetatif dilakukan sebagai antisipasi perubahan iklim yang mengaharuskan dilakukan pemilihan varietas/genotipe tahan kekeringan. Penilitian dilakukan dengan rancangan split plot 4x5 dengan 3 ulangan diama kekeringan mempunyai 4 taraf yaitu pengairan normal (penyiraman padi dan sore) (K0), penyiraman dilakukan sampai jenuh dengan genangan dan jika daun tanaman padi telah menggulung penuh baru dilakukan penyiraman kembali. Keadaan ini dilakukan berulang kali selama selama fase vegetatif (K1) sedangkan untuk (K2) perlakuan kekeringan dilakukan pada fase genetatif dengan cara menghentikan penyiraman setelah penjenuhan dan menyiram kembali setelah daun menggulung penuh, sedangkan untuk (K3) perlakukan pengeringan pada fase reproduktif dengan cara menghentikan penyiraman setelah penjenuhan sampai daun menggulung penuh. Varietas yang digunakan adalah varietas Towuti, Inpari 7, Situpatenggang, genotipe sanbe dan barcelona. Hasil penelitian menunjukan perlakuan kekeringan pada berbagai fase berpengaruh sangat nyata terhadap karakteristik morfologi kekeringan pada tanaman padi. Karakter persentasi gabah berisi dapat dijadikan marka ketahanan kekeringan padi pada berbagai fase. Padi lokal Sanbe dan Barcelona mempunyai tampilan kekeringan secara morfologi yang menyamai padi unggul Nasional seperti Situpatenggang yang dirancang untuk lahan kering Ultisol

Full Text:

PDF

References


Ahadiyat Y R, Hidayat P, Susanto U. 2014. Drought tolerance, phosphorus efficiency and yield characters of upland rice lines. Emir J Food Agric, 26(1): 25–34.

Bouman B A M, Peng S, Castañeda A R, Visperas R M. 2005. Yield and water use of irrigated tropical aerobic rice systems. Agric Water Manag, 74(2) : 87–105.

BPS. 2015. Indonesia Dalam Angka. BPS. Jakarta.

Castillo E G, Tuong T P, Singh U, Inubushi K, Padilla J. 2006. Drought response of dry-seeded rice to water stress timing and Nfertilizer rates and sources. Soil SciPlant Nutr, 52(4): 496–508.

Ding L, Li Y R, Li Y, Shen Q R, Guo S W. 2014. Effects of drought stress on photosynthesis and water status of rice leaves. Chin J Rice Sci, 28(1): 65–70. (in Chinese with English abstract) Dingkuhn M, Farquhar G D, De Datta S K, O’Toole J C. 1991.

Farooq, M., A. Wahid, N.Kobayashi, D.Fujita, S.M.A. Basra. 2009. Plant drought stress: effects, mechanismsand management. Agron. Sustain. Dev.,29:185– 212

Feng F J, Xu X Y, Du X B, Tong H H, Luo L J, Mei H W. 2012. Assessment of drought resistance among wild rice accessions using a protocol based on single-tiller propagation and PVC-tube cultivation. Aust J Crop Sci, 6: 1205–1211.

Ji K X, Wang Y Y, Sun W N, Lou Q J, Mei H W, Shen S H, Chen H. 2012. Drought-responsive mechanisms in rice genotypes with contrasting drought tolerance during reproductive stage. J Plant Physiol, 169(4) : 336–344.

Kumar S, Dwivedi S K, Singh S S, Bhatt B P, Mehta P, Elanchezhian R, Singh V P, Singh O N. 2014. Morpho- physiological traits associated with reproductive stage drought tolerance of rice (Oryza sativa L.) genotypes under rain-fed condition of eastern Indo -Gangetic Plain. Ind J Plant Physiol, 19(2): 87–93.

Pandey V., Shukla A.. 2015 Acclimation and Tolerance Strategies of Rice under Drought Stress. Rice Science, 2015, 22(4): 147-161

Ray D K, Mueller N D, West P C, Foley J A. 2013. Yield trends are insufficient to double global crop production by 2050. PloS One, 8(6): e66428.

Ray D K, Gerber J S, MacDonald G K, West P C. 2015. Climate variation explains a third of global crop yield variability. Nat Commun, 6: 5989.

Sulistyono E., Suwarno, Lubis I. 2011. Karakterisasi Morfologi Dan Fisiologi Untuk Mendapatkan Marka Morfologi Dan Fisiologi Padi Sawah Tahan Kekeringan (-30 Kpa) Dan Produktivitas Tinggi (> 8 T/Ha). J. Agrovigor volume 6 no. 2.

Shafeek, S., M. Ur-Rahman and Y. Zafar.2006. Genetic variability of differentwheat genotypes under inducedwater stress.Pak. J. Bot ., 38(5):1671-1678.

Tubur H. W., Chozin M. A., Santosa E., Junaedi A. 2012. Respon Agronomi Varietas Padi terhadap Periode Kekeringan pada Sistem Sawah. J. Agron. Indonesia 40 (3) : 167 – 173.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v4i1.2572

DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v4i1.2572.g1831

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


      

Prosiding Seminar Nasional Biotik
ISBN : 97-602-60401-3-8
ISSN : 2828-1675
Published By Biology Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Ar-Raniry State Islamic University Banda Aceh, Indonesia.
Email : official.semnasbiotik@gmail.com

 Lisensi Creative Commons
Prosiding Seminar Nasional Biotik : is licensed under  a Creative Commons Attribution 4.0 International License CC BY-SA 4.0