UPAYA KOMPREHENSIF DALAM PENANGGULANGAN KONFLIK MANUSIA & GAJAH

Kaniwa Berliani

Abstract


Persepsi atau pengetahuan masyarakat petani di daerah konflik manusia-gajah terhadap konservasi gajah tergolong kuat diketahui dengan adanya pemahaman masyarakat mengenai kawasan sekitar hutan yang saat ini menjadi areal pertanian/ perkebunan/pemukiman, dahulunya merupakan habitat gajah (68.93%), pemahaman terhadap habitat gajah semakin berkurang akibat konversi hutan menjadi lahan pertanian/perkebunan/pemukiman (68.93%), pemahaman terhadap perlindungan gajah dan habitatnya diatur dalam perundang-undangan perlindungan satwa (74.93%), memahami bahwa gajah merupakan hewan langka yang  keberadaannya sangat penting untuk keseimbangan ekologi (80.4%). Disamping itu, kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang berhubungan nyata dengan persepsi tentang konservasi gajah adalah tingkat pendidikan dan lamanya bermukim masyarakat pada daerah konflik. Persepsi masyarakat yang positif terhadap keberadaan gajah memberikan manfaat untuk kelestarian gajah di habitatnya. Peran serta masyarakat lokal sangat diperlukan dalam pengelolaan konservasi gajah karena mereka yang paling dekat dengan habitat gajah. Kemudian seberapa besar kepedulian warga komunitas lokal terhadap alamnya sehingga mampu mendorong ke arah upaya-upaya untuk menjaga dan mengelola keanekaragaman hayati didalam maupun diluar kawasan. Selanjutnya seberapa banyak manfaat (materil dan nonmateril) yang bisa diterima masyarakat dari kawasan konservasi sehingga keberadaannya memiliki nilai yang menguntungkan terus menerus

Full Text:

PDF

References


Alikodra HS.1989.Pengelolaan Satwaliar. JilidI. PAU- IPB.Bogor (ID).

Alikodra HS. 2002. Pengelolaan Satwa Liar jilid 1. Bogor (ID): IPB Pr.

Alikodra HS. 2010. Teknik Pengelolaan Satwa Liar dalam Rangka Mempertahankan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Bogor (ID): IPB Pr

Berliani K. 2017. Strategi Pengendalian Konflik Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Di Provinsi Aceh. IPB. Bogor.

[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2007. Strategi dan rencana aksi konservasi Gajah Sumatera dan Gajah Kalimantan 2007-2017. Jakarta (ID). Dirjen PHKA.

Fadhli N. 2004. Gajah di Tesso Nilo dan konfliknya. WWF Area Riau Project.Unpublished Report. Pekan Baru.

Febriani R. 2009. Pemetaan daerah rawan konflik gajah menggunakan system informasi geografis di taman nasional gunung leuser. Universitas Sumatera Utara

Fowler ME, Mikota SK. 2006. Biology, Medicine, and Surgery of Elephants. Blackwell publishing professional. 2121 State Avenue. Ames. Iowa 50014. USA.

Gadd ME. 2005. Conservation outside of park: attitude of lokal people in Laikipia, Kenya. Environmental Conservation 32(1) : 50-63.

Haryanto, Santoso N. 1988. Konflik antara gajah-manusia, studi kasus di Lampung dan Bengkulu. Bogor (ID). Fakultas Kehutanan. IPB.

Hoare R. 1995.Options for control of elephant in conflict with people. Pachyderm 19: 54-63.

Hoare RE. 1992. The present and Future Use of Fencing in The Management of Large African Mammals. Environmental Conservation 19(2) : 160-164.

Hoare RE. 2000. African Elephants and Humans in Conflik : The Outlook for co-existence. Oryx 34: 34-38.

[IUCN] International Union for Conservation of Nature. 1994. Red List of Categories. IUCN. Gland Switzerland.

[IUCN] International Union for Conservation of Nature. 2011. World Conservation Union-Red List of Threatened Species. Wold wide web http://www.iucnredlist.org/document (20 Juni 2022).

Johnson PJ, Duinker PN. 1993. Beyond dispute: Collaborative Approach to Solving Natural Resource and Environmental Complict. Thunder Bay. Ontario, Lakehead University. School of forestry.

Kiringe JW, Okello MM. 2007. Threats and Their Relative Severity to Wildlife Protected Area of Kenya. Ecology and Environmental Research 5(2):49-62.

Kotler P. 1993. Marketing management analysis, planning, implementation and control. New Jersey(US). Prentice Hall Int.

Messme TA (2000) The emergence of human-wildlife management : turning challenges in to opportunities. International Biodeterioration dan Biodegradation 45(3-4): 97-102.

Nyhus PJ, Sumianto, Tilson R. 1999. The tiger human dimension in southeast Sumatera, Indonesia. In riding the Tiger : Tiger conservation in human-dominated landscape. Cambrige University Press. Cambrige.

Nyhus PJ, Sumianto, Tilson R. 2000. Crop raiding elephant and conservation implication at Way Kambas National Park, Sumatera Indonesia. Oryx Journal34(4): 262-274.

O’Connell-Rodwell CE, Rodwell T, Rice M, Hart LA. 2000. Living with the modern conservation paradigm: can agricultural communities co-exist with elephants? A five-year case study in East Caprivi, Nambibia. Biol.Conserv. 93: 381-391.

Oliver RCD. 1980. Reconditing elephant conservation and development in Asia, ecological bases and possible approaches. In :mProc.Vth. Symp. Trop.Ecol. Ed. J.I. Furtado 315-322. Kuala Lumpur. Malaysia.

Poole JH. 1996. Coming of Age with Elephants. Hyperion Press, New York; Hodder & Stoughton, London.

[PHKA] Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2008. Pedoman Penanggulangan Konflik Antara Manusia dan Satwaliar. Permenut no: P 58/Menhut-II/2008. Direktorat KKH. Jakarta.

Santiapillai C, Widodo R. 1993. Why do Elephants raid crop in Sumatra. Gajah 11:55-58.

Sastrapradja, Setijati D. 1992. Khazanah Flora dan Fauna Nusantara. Jakarta (ID). Yayasan Obor Indonesia

Seidensticker J. 1984. Managing elephant depredation in agricultural and forestry project. The world bank. Washington, DC.

Sitompul AF. 2004. Conservation implication of human-elephant Interaction in two Nasional Park in Sumatra. [Thesis]. University of Georgia, Athens, GA, USA.

Sukumar R. 1989. The Asian Elephant: Ecology and management. Cambridge (GB). Cambridge Univ pr.

Sukumar R. (2003). The Living Elephants: Evolutionary ecology, behavior and conservation. Oxford University Press, New York.

WCMC. 2011. IUCN Red List of threatened species version 2011.1 https://www.unep-wcmc.org/en (20 juni 2022)

[WWF] Wild world Fondation Indonesia. 2006.Protokol pengurangan konflikgajah sumatera di riau. Riau (ID). BKSDA Provinsi Riau.

Yogasara FA, Zulkarnaini, Saam Z. 2012. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas konflik antara gajah dengan manusia di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis. Jurnal Ilmu Lingkungan. Universitas Riau

Yusnaningsih. 2004. Intensitas Konflik Gajah (Elephas maximus sumatranus) dengan Manusia di Sekitar Pos Penelitian Sikundur (Aras Napal) Ekosistem Leuser. (Skripsi). Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v10i2.15168

DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v10i2.15168.g7387

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


      

Prosiding Seminar Nasional Biotik
ISBN : 97-602-60401-3-8
ISSN : 2828-1675
Published By Biology Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Ar-Raniry State Islamic University Banda Aceh, Indonesia.
Email : official.semnasbiotik@gmail.com

 Lisensi Creative Commons
Prosiding Seminar Nasional Biotik : is licensed under  a Creative Commons Attribution 4.0 International License CC BY-SA 4.0